Serbia merupakan salah satu negara yang sangat maju di bidang persenjataan dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa negara ini merupakan salah satu pemasok senjata ringan di dunia. Selain menggunakan upaya marketing konvensional, salah satu club menembak (Partizan) di Beograd berupaya memperkenalkan produk senjata Serbia melalui kompetisi menembak yang diselenggarakan setiap tahun - dan salah satu targetnya adalah Embassy dan Organisasi Internasional yang memiliki perwakilan di Beograd. Belgrade Embassies Shooting Championship sudah memasuki tahun ke 4 sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2004. Kompetisi tahun ini diikuti oleh 40 orang peserta dari 12 negara (Cyprus, Swiss, Polandia, Jerman, Indonesia, Ukraine, USA, Belgia, Inggris, Slovakia, Spanyol dan Bulgaria) serta 1 Organisasi Internasional (United Nations), dan pada kesempatan ini dua orang Duta Besar mengikuti pertandingan yaitu H.E. Mr. Stephen Wordsworth (Inggris) dan H.E. Mr. Homer A. Mavromatis (Cyprus).
Memperhatikan hasil tahun lalu dan tahun sebelumnya (Juara Umum dan Juara Kedua), Team Menembak KBRI Beograd mempunyai semangat yang menggebu-gebu untuk bisa merebut kembali piala bergilir yang sempat mampir di KBRI Beograd pada tahun 2005. Upaya yang coba dilakukan adalah dengan berlatih lebih awal, namun sayangnya semangat ini tidak bisa direalisasikan karena tidak mendapat restu dari pimpinan - biaya yang cukup besar untuk latihan dan pertandingan ini lebih cocok untuk antar militer serta tidak begitu langsung menunjang kegiatan diplomasi menjadi pertimbangan pimpinan untuk tidak mengikutsertakan team KBRI dalam kompetisi tahun ini. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya kita tidak mendaftarkan Team KBRI Beograd dalam kompetisi tahun ini, namun demikian saya dan seorang rekan karena hobby tetap berkeinginan untuk ikut serta dalam kompetisi ini sebagai peserta perorangan dengan biaya sendiri, tiga hari sebelum batas akhir pendaftaran Kol. Gina Yoginda - Athan Beograd juga berkeinginan untuk ikut kompetisi, meski jauh hari sebelumnya juga sudah menyatakan keinginannya untuk memperkuat Team Menembak KBRI Beograd.
Kurang 15 menit dari deadline pendaftaran, akhirnya 3 orang peserta dari Indonesia (Saya, Eni dan Pak Yogi) mendaftarkan diri sebagai peserta, dan kita cukup surprise karena ternyata Indonesia dinantikan keikutsertaannya oleh Panitia. Dengan persiapan yang sangat minim (saya hanya dua kali latihan dan Eni hanya satu kali latihan - ...ihiks ... terima kasih Pak Yogi yang sudah menyediakan peluru dan administrasinya ... he...he...), kita bertanding pada hari Sabtu, 8 Desember 2007 di Club Partizan. Pak Yogi mendapat giliran pertama untuk menembak dengan score 192 (92 untuk tembak tepat selama 10 menit - 100 untuk tembak cepat selama 15 detik), saya mendapat giliran kedua dengan score 185 - lebih buruk dari tahun lalu (75 untuk tembak tepat, 2 tembakan pertama tidak masuk di lingkaran hitam hanya mendapat score 2 dan 4 - 110 untuk tembak cepat) kemudian giliran terakhir Eni dengan score 172 (84 untuk tembak tepat dan 88 untuk tembak cepat). Mungkin karena kurang latihan Saya dan Eni tidak begitu stabil meski di latihan terakhir score kita masih di atas 190-an, Eni sedikit gugup ketika menembak cepat dan saya missed 2 peluru di tembak tepat.
Menit demi menit berlalu, semua peserta sudah mendapat giliran - deg degan juga ketika memantau perkembangan score yang di raih oleh peserta lain. Muka-muka lama tampil dengan score yang jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Ketika berbincang-bincang disela-sela pertandingan, resep mereka bisa menembus score di atas 2oo cukup simple - kata kuncinya adalah latihan - latihan dan latihan. Bayangkan saja, untuk menembak cepat (10 peluru dalam waktu 15 detik sudah termasuk memasukan magazin kedalam pistol), salah satu peserta dari Ukraine latihan kurang lebih 1,5 jam dalam durasi latihan 1,5 bulan hanya untuk memasukan magazin saja sampai dia bisa mencapai angka 3,5 detik.... ihiks bandingkan dengan kita yang hanya 2 kali latihan ... he...he..... mungkin kalau latihan kita lebih banyak nama Indonesia akan tertoreh sekali lagi di piala bergilir. Panita mengumumkan bahwa pengumuman juara akan dilakukan di Hotel Moskow (mungkin penggemar cerita Kereta Orient Express tahu hotel ini) pada besok harinya, meski dari hasil pantauan score kita yakin bahwa Indonesia bisa menduduk juara 2 dan Eni bisa menyabet juara 2 perorangan putri.
Dan benar juga ketika pengumuman, score gabungan kita (549) menempati posisi kedua setelah Polandia dengan score 567 - posisi ketiga ditempati oleh United Nations 2 dengan score 523. Untuk perorangan Pak Yogi menempati posisi ke 9 dan saya menempati posisi ke 11, Eni di posisi ke 19 umum dan Juara 2 untuk Putri.
Memperhatikan hasil tahun lalu dan tahun sebelumnya (Juara Umum dan Juara Kedua), Team Menembak KBRI Beograd mempunyai semangat yang menggebu-gebu untuk bisa merebut kembali piala bergilir yang sempat mampir di KBRI Beograd pada tahun 2005. Upaya yang coba dilakukan adalah dengan berlatih lebih awal, namun sayangnya semangat ini tidak bisa direalisasikan karena tidak mendapat restu dari pimpinan - biaya yang cukup besar untuk latihan dan pertandingan ini lebih cocok untuk antar militer serta tidak begitu langsung menunjang kegiatan diplomasi menjadi pertimbangan pimpinan untuk tidak mengikutsertakan team KBRI dalam kompetisi tahun ini. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya kita tidak mendaftarkan Team KBRI Beograd dalam kompetisi tahun ini, namun demikian saya dan seorang rekan karena hobby tetap berkeinginan untuk ikut serta dalam kompetisi ini sebagai peserta perorangan dengan biaya sendiri, tiga hari sebelum batas akhir pendaftaran Kol. Gina Yoginda - Athan Beograd juga berkeinginan untuk ikut kompetisi, meski jauh hari sebelumnya juga sudah menyatakan keinginannya untuk memperkuat Team Menembak KBRI Beograd.
Kurang 15 menit dari deadline pendaftaran, akhirnya 3 orang peserta dari Indonesia (Saya, Eni dan Pak Yogi) mendaftarkan diri sebagai peserta, dan kita cukup surprise karena ternyata Indonesia dinantikan keikutsertaannya oleh Panitia. Dengan persiapan yang sangat minim (saya hanya dua kali latihan dan Eni hanya satu kali latihan - ...ihiks ... terima kasih Pak Yogi yang sudah menyediakan peluru dan administrasinya ... he...he...), kita bertanding pada hari Sabtu, 8 Desember 2007 di Club Partizan. Pak Yogi mendapat giliran pertama untuk menembak dengan score 192 (92 untuk tembak tepat selama 10 menit - 100 untuk tembak cepat selama 15 detik), saya mendapat giliran kedua dengan score 185 - lebih buruk dari tahun lalu (75 untuk tembak tepat, 2 tembakan pertama tidak masuk di lingkaran hitam hanya mendapat score 2 dan 4 - 110 untuk tembak cepat) kemudian giliran terakhir Eni dengan score 172 (84 untuk tembak tepat dan 88 untuk tembak cepat). Mungkin karena kurang latihan Saya dan Eni tidak begitu stabil meski di latihan terakhir score kita masih di atas 190-an, Eni sedikit gugup ketika menembak cepat dan saya missed 2 peluru di tembak tepat.
Menit demi menit berlalu, semua peserta sudah mendapat giliran - deg degan juga ketika memantau perkembangan score yang di raih oleh peserta lain. Muka-muka lama tampil dengan score yang jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Ketika berbincang-bincang disela-sela pertandingan, resep mereka bisa menembus score di atas 2oo cukup simple - kata kuncinya adalah latihan - latihan dan latihan. Bayangkan saja, untuk menembak cepat (10 peluru dalam waktu 15 detik sudah termasuk memasukan magazin kedalam pistol), salah satu peserta dari Ukraine latihan kurang lebih 1,5 jam dalam durasi latihan 1,5 bulan hanya untuk memasukan magazin saja sampai dia bisa mencapai angka 3,5 detik.... ihiks bandingkan dengan kita yang hanya 2 kali latihan ... he...he..... mungkin kalau latihan kita lebih banyak nama Indonesia akan tertoreh sekali lagi di piala bergilir. Panita mengumumkan bahwa pengumuman juara akan dilakukan di Hotel Moskow (mungkin penggemar cerita Kereta Orient Express tahu hotel ini) pada besok harinya, meski dari hasil pantauan score kita yakin bahwa Indonesia bisa menduduk juara 2 dan Eni bisa menyabet juara 2 perorangan putri.
Dan benar juga ketika pengumuman, score gabungan kita (549) menempati posisi kedua setelah Polandia dengan score 567 - posisi ketiga ditempati oleh United Nations 2 dengan score 523. Untuk perorangan Pak Yogi menempati posisi ke 9 dan saya menempati posisi ke 11, Eni di posisi ke 19 umum dan Juara 2 untuk Putri.