January 25, 2007

Status Kosovo : Spekulasi Proposal Martti Ahtisaari


Dari pantauan media massa, UN Special Envoy Martti Ahtisaari telah menyelesaikan proposal mengenai penentuan status Kosovo dan akan mempresentasikan proposal tersebut didepan anggota Contact Group pada hari Jum'at, 26 Januari 2006 kemudian proposal ini akan disosialisasikan ke para pihak (Beograd dan Pristina) pada tanggal 2 Februari 2007. Spekulasi yang berkembang luas bahwa akan terdapat rekomendasi untuk memberikan beberapa bentuk kemerdekaan kepada Kosovo meskipun tidak secara tegas merekomendasikan kemerdekaan penuh.

Ahtisaari dalam pidatonya di depan Sidang Parlemen Dewan Eropa, mengatakan bahwa proposal ini fair dan berimbang memenuhi keinginan semua pihak. Ahtisaari menekankan bahwa inti dari proposalnya adalah perlindungan terhadap hak-hak minoritas di Kosovo dan menyatakan bahwa lembaga-lembaga internasional akan tetap beroperasi di Kosovo. Namun demikian dari beberapa sumber yang tidak mau disebutkan, mengatakan bahwa dalam proposal tersebut disebutkan bahwa Kosovo akan diberikan hak untuk bergabung ke lembaga-lembaga internasional seperti PBB, IMF dan Bank Dunia. Dengan bergabungnya ke dalam lembaga-lembaga internasional, secara de facto sama saja Kosovo telah memperoleh kemerdekaannya tinggal kemudian dicari jalan utk memastikannya secara de jure. Delegasi Beograd yang mengikuti sidang parlemen Dewan Eropa melakukan lobby-lobby yang sangat intensif untuk menghilangkan kata-kata kemerdekaan dalam rekomendasi pada pembahasan di Policy Committee sidang Parlemen Eropa hari sebelumnya.

Dari beberapa berita yang beredar, status kemerdekaan apapun bentuknya apakah kemerdekaan penuh atau kemerdekaan yang bersyarat akan menjadi kenyataan karena bentuk-bentuk ini datang dari negara-negara yang mempunyai kekuatan besar, Beograd di satu sisi hanya bisa bergantung kepada Russia dan China yang mempunyai hak veto di Dewan Keamanan PBB apabila Resolusi 1244 akan diganti dengan yang baru yang berisi bentuk-bentuk kemerdekaan buat Kosovo.

(Martti Ahtisaari picture courtessy to FoNet)

No comments: