January 30, 2007

Status Kosovo : Russia minta pembahasan status Kosovo ditunda 3 bulan

Russia meminta pembahasan status Kosovo ditunda selama 3 bulan sampai terbentuknya pemerintahan baru di Serbia. Sikap Russia ini bertentangan dengan anggota Contact Group lainnya yang menginginkan pembahasan proposal Ahtisaari dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Sampai hari ini pun, pejabat Serbia belum ada yang memastikan diri akan menemui Ahtisaari pada tanggal 2 Februari yang akan datang.

Perancis dalam tanggapannya terhadap proposal Ahtisaari mengatakan bahwa proposal tersebut berimbang antara kepentingan Beograd dan Pristina. Russia mempunyai pandangan lain bahwa proposal tersebut harus bisa diterima oleh kedua belah pihak dan penyelesaian status Kosovo harus juga didasarkan pada penyelesaian kasus-kasus separatisme dibelahan dunia lainnya. Russia berkepentingan dengan masalah ini karena saat ini sedang menghadapi kasus separatisme di Republik Georgia.

Negara-negara barat berpandangan bahwa penyelesaian masalah Kosovo tidak akan memberikan trigger bagi golongan separatis di belahan dunia lainnya. Sikap ini tentunya merupakan standar ganda yang diterapkan oleh pihak barat. Apabila penyelesaian Kosovo berakhir dengan kemerdekaan didasarkan karena mayoritas etnis maka Republik Srpska di Bosnia juga akan mengajukan pemisahan dengan Bosnia Herzegovina. Belum lagi daerah-daerah lain seperti Georgia, etnis Kurdi di Turki, ETA di Spanyol.

Dalam konteks ini, Indonesia yang beragam-ragam suku dan bangsa bisa mengalami hal yang sama apabila kita tidak waspada terhadap unsur-unsur asing yang ingin memecah belah Indonesia menggunakan sentimen suku, agama dan ras. Dengan berkedok hak asasi dan demokrasi - separatisme bisa berkembang luas. Pecahnya Yugoslavia bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

No comments: