February 23, 2008

Beograd : Hari-hari Tanpa Kepastian

Kemarin Amerika telah mengungsikan non-essential stafnya dari Kedubes-nya di Beograd meski Duta Besar dan staf inti masih tetap bertahan di Beograd. Apakah ini sebagai tanda protes dari Amerika atau memang skenario dari pentahapan evakuasi menjelang konflik bersenjata ?

Dilain pihak Duta Besar Rusia di NATO Dmitry Rogozin sudah memberikan warning dengan pernyataannya nya :

"If the EU adopts a unified position and NATO oversteps its mandate in Kosovo, that will challenge the UN, so we will then start with the premise that force, brute force, known as armed force, needs to be used, in order for us to be respected," Rogozin told a news conference in Brussels today


Di Beograd sendiri tidak seperti biasanya film-film perang jaman Partizan dulu sudah 2 hari diputar di RTS. Meskipun terlihat adem ayem pasca demo besar hari Kamis kemarin, ekskalasi politik kelihatannya semakin tinggi - Beograd memasuki hari-hari tanpa kepastian bak api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa membakar dan meledak.

February 22, 2008

Kedubes AS di Beograd di bakar demonstran

Ada satu pertanyaan yang menggelitik ketika tahu Kedubes AS terbakar. Sepanjang pengetahuan saya, ada marinir AS yg menjaga setiap Kedubes AS di luar negeri dan SOP mereka begitu sudah masuk wilayah kedubes mereka boleh bertindak apa saja untuk mengamankan wilayah mereka termasuk menembak. Kejadian semalam kok enggak kelihatan batang hidungnya para marinir AS yg bertugas menjaga Kedubes AS padahal demonstran sudah mulai masuk wilayah kedubes yang notabene adalah wilayah kedaulatan AS. Kemudian juga tidak bertindak ketika bendera AS diturunkan diganti sama bendera Russia.

Satu orang ditemukan tewas hangus terbakar dan pagi ini diketahui bahwa orang tersebut dari demonstran bukan dari staf Kedubes AS. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana dia tewas, bak buah simalakama apabila tewas karena ada peluru yang bersarang maka kondisi yang lebih buruk bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi.

Kemudian, demonstrasi kemarin sore itu diikuti oleh ratusan ribu massa yang bisa berlangsung tertib dan damai tapi dikacaukan oleh ratusan massa yang brutal di sepanjang Jalan Kneza Milosa yang tidak pandang bulu merusak apa saja yang mereka temui termasuk toko-toko - saya jadi ingat kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Polanya sama persis, disatu sisi ada demo ribuan massa yang tertib tapi disisi lain sebagian kecil massa memprovokasi untuk bertindak anarkis. Untungnya ratusan ribu massa yang ikut demo tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis - demo berjalan damai kecuali di Jalan Kneza Milosa.

Bagi Serbia sendiri insiden di Jalan Kneza Milosa telah merugikan langkah-langkah diplomasi yang sedang dilakukan. Image bahwa bangsa Serbia adalah bangsa yang barbar kembali terbentuk, CNN dalam coveragenya hanya menonjolkan sisi brutalismenya saja - sedikit sekali menayangkan demo ratusan ribu orang yang berjalan dengan damai di depan gereja St Sava, demo yang diisi dengan misa dan lagu-lagu rohani yang menyejukan. Pidato-pidato para tokoh Serbia baik dari kalangan politisi maupun olahraga tidak membakar massa untuk bertindak anarkis - tetap dengan patokan bahwa Serbia akan berjuang melalui jalur diplomasi.

February 21, 2008

Beograd Terluka

Saat tulisan ini dibuat, sedang berlangsung demo besar-besaran di Beograd diikuti kurang lebih 600.000 orang yang datang dari berbagai kota di luar Beograd termasuk dari Republika Srpska dan Montenegro. Ada sedikit perbedaan demo di Jalan Kneza Milosa dimana Kedutaan Amerika berada berlangsung rusuh dan sebagian gedung Kedubes Amerika telah terbakar tapi disisi lain demo dan doa bersama yang sedang berlangsung di Gereja St Sava berlangsung "adem" dengan lagu lagu rohani yang terus bergema.

Kekhawatiran kita yang saat ini ada di Beograd adalah ketika acara di Gereja St Sava telah selesai dan massa bergabung dengan para demonstran yang ada di Jalan Kneza Milosa maka keadaan kemungkinan besar tidak bisa lagi dikendalikan oleh polisi anti huru hara. Dari CNN kita bisa lihat pernyataan dari Amerika bahwa ketika polisi anti huru hara tidak bisa menghalau demonstran maka Amerika akan bertindak untuk mengamankan kepentingan mereka di Beograd. Ketika hal ini terjadi maka konflik sudah tidak bisa dihindarkan apalagi kalau korban sudah berjatuhan. Sekali lagi mudah-mudahan pengamatan saya salah sehingga tidak terjadi konflik bersenjata di kawasan Balkan.

Update :
Untung saja prediksi saya tidak menjadi kenyataan, demonstran yang ratusan ribu orang tetap berlangsung damai. Hanya saja sekelompok demonstran yang berada di Kneza Milosa membakar gedung Kedutaan Amerika, satu orang ditemukan hangus terbakar. Sampai saat ini belum diketahui identitasnya apakah dari staf Kedubes AS atau demonstran - saat ini sedang dilakukan tes DNA mudah-mudahan besok pagi sudah dapat diketahui identitasnya. Yang jelas Tito akan menangis sedih ketika Beograd yang mulai menggeliat membangun sejak pemboman NATO rusuh dan toko-toko dijarah. Untungnya pasukan Gendarmarie Serbia bisa mengendalikan situasi, saat ini sedang dilakukan pembersihan jalanan oleh petugas kota praja Beograd.

Beograd Menyambut Demo Besar-besaran

Hari ini jalanan di Beograd sedikit lengang, aktivitas yang biasanya cukup ramai tidak seperti biasanya. Jalanan di depan kantor yang biasanya hilir mudik kendaraan terasa sepi. Hari ini di Beograd akan diadakan demo besar-besaran yang diprakarsai oleh PM Kostunica dan tokoh-tokoh politik lainnya. Presiden Tadic tidak bisa menghadiri demonstrasi ini karena sedang mengadakan lawatan ke Romania.

Saat tulisan ini dibuat, ratusan bus dari luar kota telah mulai masuk ke arah Beograd. Kementerian Infrastruktur telah memerintahkan perusahan kereta api untuk membebaskan tiket bagi rakyat yang ingin bergabung dalam demo di Beograd hari ini. Tempat parkir juga digratiskan selama 24 jam mulai hari ini, bus-bus juga disediakan gratis baik oleh Pemerintah setempat maupun swadaya masyarakat. Demonstrasi diperkirakan akan melibatkan massa lebih dari 1 juta orang. Organisasi-organisasi mahasiswa dari kota-kota pelajar juga ikut serta dalam demo kali ini termasuk dari Banjaluka Repubilka Srpska maupun dari Podgorica, Republik Montenegro. Keesokan harinya mahasiswa akan melakukan long march menuju Kososvka Mitrovica di Kosovo Utara untuk mengadakan demonstrasi.

Ada informasi bahwa saat ini sekitar 200 tentara cadangan tanpa senjata telah memasuki wilayah Kosovo Utara dan dihadang oleh KPS, bentrokan terjadi KPS mundur dan meminta bantuan KFOR untuk menghalau dan menertibkan para demonstran ini. Rakyat Serbia masih menghormati UNMIK dan KFOR karena keberadaan mereka masih dalam konteks Resolusi 1244, namun belum tentu kalau itu Tim EULEX bentukan Uni Eropa yang ditolak oleh Serbia bentrokan pasti tidak terhindarkan. Ekskalasi konflik semakin tinggi, ketika pidato-pidato politik pada hari ini makin membakar hati rakyat Serbia maka konflik bersenjata tinggal menunggu hitungan hari, meski tentara reguler kelihatannya masih menahan diri untuk tidak terlibat konflik bersenjata. Mudah-mudahan prediksi saya tidak benar.

February 20, 2008

Skenario Konflik Kosovo Pasca Deklarasi Kemerdekaan Sepihak

Melihat perkembangan dilapangan dan membaca statement-statement dari beberapa politisi di media terlihat sekali bahwa Beograd belajar dari pengalaman tahun 1998/1999 untuk tidak menggunakan jalan kekerasan tapi lebih memilih jalur diplomasi dan ekonomi. Namun demikian beberapa fakta di lapangan juga berkata lain, skenario yang mungkin terjadi menurut pikiran saya yang cupet ini sebagai berikut :

  • Demonstrasi akan terus berlangsung utamanya di kota-kota besar di Serbia dan Kosovo bagian utara. Yang menjadi kekhawatiran adalah demonstrasi ini digerakan oleh barisan muda dari golongan mahasiswa dan pelajar yang masih belum stabil secara emosional, Presiden Tadic sudah berulang kali menyerukan untuk melaksanakan demo secara damai dan demo harus merujuk pada arahan-arahan yang sudah disampaikan oleh Pemerintah dan mengatakan yang bisa mengorganisir hanyalah Pemerintah agar tujuan bisa tercapai. Dengan kata lain ketika jalur diplomasi dan ekonomi gagal maka jalur militer yang akan ditempuh.
  • Demonstrasi di wilayah Kosovo sudah mulai mengarah anarkis ditandai dengan pembakaran beberapa post check point UNMIK, mobil dan bangunan yang digunakan UNMIK dan Misi Uni Eropa, demonstrasi ini akan berkembang terus sampai pada suatu titik menuntut pemisahan Kosovo Utara yang mayoritas dihuni oleh etnis Serbia berdiri sendiri terpisah dari Kosovo. Usaha ini akan direspon dan ditentang oleh etnik Albania yang didukung UNMIK, AS dan Uni Eropa - ketika respon yang dilakukan dengan menggunakan jalan kekerasan maka perang baru akan semakin terbuka lebar. Pemerintah Serbia akan merespon mengirim pasukannya yang saat ini sudah siaga di Serbia Selatan ke Kosovo Utara sesuai janjinya bahwa akan melindungi etnis minoritas Serbia dari serangan mayoritas etnis Albania. Terjadi perang terbuka antara Serbia dan Etnis Albania yang di back up oleh AS dan NATO.
  • Perang semakin meluas dan ketika Serbia mulai dibombardir, sesuai komentar-komentar terakhir dari Presiden Putin "Other countries look after their interests. We consider it appropirate to look after our interesets. We have done some homework and we know what we will do" , Rusia tidak akan tinggal diam. Ini bedanya dengan perang tahun 1999 - dulu Rusia cenderung diam dan lebih memihak ke Uni Eropa sekarang posisinya berbeda dan akan terlibat secara langsung di belakang Serbia. Ekskalasi semakin tinggi kawasan Balkan semakin bergolak, Republik Srpska di Bosnia Herzegovina juga menuntut kemerdekaan - eksesnya kemudian akan merembet di seantero Eropa termasuk Basque yang saat ini sudah mulai menunjukkan keinginannya lepas dari Spanyol. Sekali lagi Balkan akan tercabik-cabik dan berdarah-darah.
Ngeri juga kalo skenario khayalan saya itu benar-benar terjadi, coba Kennedy atau Obama yang jadi Presiden AS tentunya akan lain perkembangannya ... adem sekali ketika mendengar pidatonya Obama di Houston, Texas semalam. Mengutip pernyataannya Kennedy, Obama berujar :

"... don't negotiate with fear but don't fear to negotiate ..."

tentunya kalau Presiden Bush mendorong pihak etnis Albania untuk melanjutkan perundingan langsung dengan Beograd dan bukan mendukung kemerdekaan sepihak maka kedamaian akan tercipta di kawasan Balkan tidak seperti sekarang ini Balkan kacau dan eksesnya bisa ke seluruh dunia termasuk ke negara kita tercinta.

February 19, 2008

Beograd selepas Deklarasi Sepihak Kemerdekaan Kosovo

Mungkin saat-saat ini situasi di Beograd paling tidak menggenakan, hawa amarah terlihat dimana-mana. Demonstrasi sudah mulai cenderung mengarah ke anarkis, beberapa Embassy yg mendukung kemerdekaan Kosovo hampir tiap hari jadi tempat mampirnya para demonstran dan sudah mulai memakan korban, salah satunya mobil Dubes Brasilia, Kedutaan Slovenia porak poranda ditimpukin batu meski demikian Gendarmarie polisi khusus Serbia masih mampu mengatasi keadaan. Yang jadi kekhawatiran kita-kita yg berada di Beograd adalah rencana demonstrasi yang akan dilakukan hari Kamis besok yg melibatkan semua tokoh politik dan partai ... mudah-mudahan masih bisa terkendali mengingat prediksi massa yang akan terlibat bisa mencapai ratusan ribu orang, dalam situasi ini percikan api sedikit saja bisa merusak rencana demonstrasi damai yg digagas beberapa politisi di Beograd.

Diluar situasi di Beograd, ketika membaca perkembangan di tanah air, saya sedikit sedih ketika membaca detik.com banyak politisi kita yang bicara asal-asalan hanya berlandaskan sentimen agama semata tanpa melihat aspek-aspek lain yang bisa menimbulkan preseden bagi keutuhan NKRI. Memang konflik Kosovo ini bukan masalah bagi kita tapi preseden yang ditimbulkan sebagaimana kekhawatirkan beberapa pihak mulai terbuka. Kotak pandora mulai terbuka, Republik Srpska di Bosnia mulai melancarkan tuntutan yang sama belum lagi di wilayah Georgia, Abkhazia dll dan tidak bisa dipungkiri hal ini juga bisa menginspirasi golongan-golongan tertentu yang ingin lepas dari pangkuan NKRI pasti memantau secara seksama perkembangan di Kosovo.
Satu petikan dari Jakarta Post 23 May 2007

In Indonesia, the matter could have a powerful impact on the two separatist-minded provinces of Aceh and Papua, said Damien Kingsbury, a key adviser to the separatist Free Aceh Movement.

Indonesia, which has already lost Timor Leste, "is always sensitive about issues affecting territorial integrity, so it will be very worried," Kingsbury was quoted as saying by AP recently.

However, Hikmahanto Juwana, an international law expert at the University of Indonesia, disagreed with Kingsbury, insisting that Kosovo's independence would not have a destabilizing effect on Indonesia's territorial integrity.

"Indonesia's territorial integrity has already been finalized and the international community has recognized this. I think the Kosovo case cannot be applied to Papua or Aceh because they are different. Also, people have already been mature enough to see the cases," he told the Post


dan juga komentar Prof Hikmanto Juwana di detik hari ini, dari petikan Jakarta Post di atas hanya berargumentasi bahwa masyarakat international telah mengakui integritas wilayah Indonesia maka tidak akan ada preseden buat Indonesia. Pak Professor ternyata lupa, bahwa integritas wilayah Serbia sebagai pewaris Yugoslavia juga diakui secara internasional melalui Resolusi 1244. Apabila bisa terjadi terhadap Serbia maka bisa juga terjadi terhadap Indonesia. Dan satu hal lagi konflik yang terjadi di Kosovo adalah murni separatisme etnik bukan masalah agama. Hati-hati terhadap propaganda bahwa masalah ini adalah masalah agama karena memang propaganda ini masuk dalam skenario utk ditiupkan di negara-negara yang mayoritas beragama Islam.

Semoga damai segera tercipta di wilayah ini, kekhawatiran akan terjadi perang terbuka juga semakin nyata meskipun sampai saat ini Beograd masih akan tetap menggunakan jalur diplomasi dan ekonomi, dilain pihak Rusia tidak akan tinggal diam dengan praktek-praktek yang dilakukan oleh Amerika karena sejatinya isu Kosovo ini adalah isu kepentingan Amerika di wilayah balkan. Dan bagi Amerika sebuah perang baru akan membuat bekerjanya pabrik-pabrik mesin perang yang akan menggerakan roda ekonominya yang saat ini sedang diambang krisis.