February 20, 2008

Skenario Konflik Kosovo Pasca Deklarasi Kemerdekaan Sepihak

Melihat perkembangan dilapangan dan membaca statement-statement dari beberapa politisi di media terlihat sekali bahwa Beograd belajar dari pengalaman tahun 1998/1999 untuk tidak menggunakan jalan kekerasan tapi lebih memilih jalur diplomasi dan ekonomi. Namun demikian beberapa fakta di lapangan juga berkata lain, skenario yang mungkin terjadi menurut pikiran saya yang cupet ini sebagai berikut :

  • Demonstrasi akan terus berlangsung utamanya di kota-kota besar di Serbia dan Kosovo bagian utara. Yang menjadi kekhawatiran adalah demonstrasi ini digerakan oleh barisan muda dari golongan mahasiswa dan pelajar yang masih belum stabil secara emosional, Presiden Tadic sudah berulang kali menyerukan untuk melaksanakan demo secara damai dan demo harus merujuk pada arahan-arahan yang sudah disampaikan oleh Pemerintah dan mengatakan yang bisa mengorganisir hanyalah Pemerintah agar tujuan bisa tercapai. Dengan kata lain ketika jalur diplomasi dan ekonomi gagal maka jalur militer yang akan ditempuh.
  • Demonstrasi di wilayah Kosovo sudah mulai mengarah anarkis ditandai dengan pembakaran beberapa post check point UNMIK, mobil dan bangunan yang digunakan UNMIK dan Misi Uni Eropa, demonstrasi ini akan berkembang terus sampai pada suatu titik menuntut pemisahan Kosovo Utara yang mayoritas dihuni oleh etnis Serbia berdiri sendiri terpisah dari Kosovo. Usaha ini akan direspon dan ditentang oleh etnik Albania yang didukung UNMIK, AS dan Uni Eropa - ketika respon yang dilakukan dengan menggunakan jalan kekerasan maka perang baru akan semakin terbuka lebar. Pemerintah Serbia akan merespon mengirim pasukannya yang saat ini sudah siaga di Serbia Selatan ke Kosovo Utara sesuai janjinya bahwa akan melindungi etnis minoritas Serbia dari serangan mayoritas etnis Albania. Terjadi perang terbuka antara Serbia dan Etnis Albania yang di back up oleh AS dan NATO.
  • Perang semakin meluas dan ketika Serbia mulai dibombardir, sesuai komentar-komentar terakhir dari Presiden Putin "Other countries look after their interests. We consider it appropirate to look after our interesets. We have done some homework and we know what we will do" , Rusia tidak akan tinggal diam. Ini bedanya dengan perang tahun 1999 - dulu Rusia cenderung diam dan lebih memihak ke Uni Eropa sekarang posisinya berbeda dan akan terlibat secara langsung di belakang Serbia. Ekskalasi semakin tinggi kawasan Balkan semakin bergolak, Republik Srpska di Bosnia Herzegovina juga menuntut kemerdekaan - eksesnya kemudian akan merembet di seantero Eropa termasuk Basque yang saat ini sudah mulai menunjukkan keinginannya lepas dari Spanyol. Sekali lagi Balkan akan tercabik-cabik dan berdarah-darah.
Ngeri juga kalo skenario khayalan saya itu benar-benar terjadi, coba Kennedy atau Obama yang jadi Presiden AS tentunya akan lain perkembangannya ... adem sekali ketika mendengar pidatonya Obama di Houston, Texas semalam. Mengutip pernyataannya Kennedy, Obama berujar :

"... don't negotiate with fear but don't fear to negotiate ..."

tentunya kalau Presiden Bush mendorong pihak etnis Albania untuk melanjutkan perundingan langsung dengan Beograd dan bukan mendukung kemerdekaan sepihak maka kedamaian akan tercipta di kawasan Balkan tidak seperti sekarang ini Balkan kacau dan eksesnya bisa ke seluruh dunia termasuk ke negara kita tercinta.

1 comment:

Anonymous said...

kemerdekaan Kosovo merupakan ironi dari proses integrasi UE. Celakanya UE justru berada di belakang kemerdekaan ini. perang terbuka mungkin saja, tapi tampanya akan berlangsung perang gerilya yang akan berkepanjangan. Bagi UE ini manjadi test case tersendiri terkait upayanya membentuk pasukan polisi sipil yg kuat. Selama ini baru di Aceh mereka bisa unjuk gigi. Sementara di Kosovo? perlu pembuktian lebih lanjut.