Sedih juga melihat tragedi zakat maut yang terjadi di Pasuruan, saya hanya bisa mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Disisi yang lain terlepas dari polemik yang kemudian terjadi, ada satu hal yang menjadi catatan saya yaitu masalah kedisiplinan lebih khusus lagi masalah budaya antri. Kejadian ini tentunya bisa dihindari jika mentalitas budaya antri sudah terpatri dibenak masyarakat kita, desak-desakan, saling serobot yang pada akhirnya mengakibatkan kondisi menjadi kacau saling injak, sesak napas akhirnya korban jiwa pun berjatuhan.
Itu hanyalah salah satu cerminan bahwa budaya antri di negeri ini sangat langka. Coba tengok dijalanan, aksi saling serobot dan klakson yang tiada henti karena nggak sabaran nggak mau antri dijalurnya masing-masing sudah menjadi pemandangan yang rutin kita saksikan setiap hari. Coba lihat pembagian BLT yang selalu kacau karena masyarakat tidak mau antri. Coba lihat lagi pembagian-pembagian lainnya bisa dikatakan hampir semuanya kacau karena tidak tertibnya antrian. Nah melihat kejadian-kejadian ini sudah seharusnya BUDAYA ANTRI mulai digalakkan kembali, tanamkan budaya ini sejak dini kepada anak-anak kita.
Itu hanyalah salah satu cerminan bahwa budaya antri di negeri ini sangat langka. Coba tengok dijalanan, aksi saling serobot dan klakson yang tiada henti karena nggak sabaran nggak mau antri dijalurnya masing-masing sudah menjadi pemandangan yang rutin kita saksikan setiap hari. Coba lihat pembagian BLT yang selalu kacau karena masyarakat tidak mau antri. Coba lihat lagi pembagian-pembagian lainnya bisa dikatakan hampir semuanya kacau karena tidak tertibnya antrian. Nah melihat kejadian-kejadian ini sudah seharusnya BUDAYA ANTRI mulai digalakkan kembali, tanamkan budaya ini sejak dini kepada anak-anak kita.
No comments:
Post a Comment