Sedih rasanya kalo membaca artikel di detik.com tentang kualitas pendidikan dasar kita. Kalah sama Bangladesh dan Kamboja. Memang pomeo ganti menteri ganti kebijakan seolah-olah mendapatkan justifikasi dari fakta di lapangan. Masih ingat jaman dulu waktu SD... buku-buku bekas tinggalan dari Kakak ato saudara masih bisa kita pakai, sekarang buku-buku bekas larinya ya ketukang loak. Sinyalemen pendidikan di Indonesia telah dijadikan ajang bisnis mendapatkan justifikasi dari hasil penelitian UNESCO yang memperlihatkan bagaimana buruknya kualitas pendidikan kita. Bagaimana kita mau bersaing kalo kualitas pendidikan kita kayak gini?
Mungkin tidak ada salahnya kita menciplak habis-habis sistem pendidikan dari negara yang sudah maju seperti Inggris ato Amerika yang telah teruji puluhan tahun. Di negara-negara tsb anak-anak SD beban pelajarannya tidak seperti anak-anak SD kita tapi toh kualitasnya melebihi anak-anak SD kita. Jadi memang yang salah adalah sistem pendidikan kita, kita tidak perlu gengsi untuk meniru sesuatu yang sudah baik.
Mungkin tidak ada salahnya kita menciplak habis-habis sistem pendidikan dari negara yang sudah maju seperti Inggris ato Amerika yang telah teruji puluhan tahun. Di negara-negara tsb anak-anak SD beban pelajarannya tidak seperti anak-anak SD kita tapi toh kualitasnya melebihi anak-anak SD kita. Jadi memang yang salah adalah sistem pendidikan kita, kita tidak perlu gengsi untuk meniru sesuatu yang sudah baik.
No comments:
Post a Comment